Penggunaan Elektromagnet pada Kereta Maglev

Listrik memang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari hari. Tidak hanya untuk sumber energi, tetapi juga untuk transportasi. Setelah di Indonesia kita lihat banyak kereta listrik yang beroperasi, di luar negri khususnya Jerman,Jepang, dan China sudah mengembangkan Kereta Maglev.

Kereta Maglev(MAGnetically LEVitated) berarti kereta akan mengapung diatas rel, tidak menempel pada rel sebagaimana kereta biasa.

Prinsip pembuatan kereta magnet adalah dari dua buah magnet apabila didekatkan akan terjadi interaksi pada keduanya (masing-masing mendapatkan gaya magnet), kutub magnet yang berbeda jika didekatkan akan tarik menarik dan kutub magnet yang sejenis akan tolak menolak, konsep inilah yang merupakan prinsip dasar di balik mengapung dan bergeraknya kereta Maglev. Magnet yang digunakan pada proses kerja kereta Maglev ialah elektromagnet sehingga sifat kemagnetan, polarisasi kemagnetan dan medan magnet yang dihasilkannya dapat diatur sesuai dengan keinginan. Ada tiga komponen yang dibutuhkan untuk sistem kereta seperti ini, yaitu:

1). Sumber daya listrik yang besar,

2). Kumparan logam pada lintasan rel, dan

3). Elektromagnet yang cukup kuat pada bagian bawah kereta.

Masing-masing komponen ini memiliki nilai yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan.

Komponen penting yang lain dalam sistem kereta maglev adalah jalurnya (rel keretanya).  Sepanjang jalur kereta Maglev dilengkapi dengan logam yang termagnetisasi yang disebutguideway. Guideway ini berfungsi untuk membuat kereta Maglev yang ada diatasnya mengapung dengan cara memberikan gaya magnet yang cukup besar pada badan kereta yang telah dilengkapi dengan elektromagnet yang memungkinkan kereta untuk naik antara 0,39 sampai 3,93 inci (1 sampai 10 cm) di atas guideway tersebut (proses mengapungnya kereta Maglev dapat dilihat dari gambar diatas). Karena kereta maglev mengapung diatas relnya (tidak menyentuh rel), maka tidak ada gaya gesekan antara kereta dengan rel yang dapat menghambat pergerakan kereta, sehingga kereta maglev dapat bergerak dengan sangat cepat yaitu bisa mencapai lebih dari 310 mil/jam atau sekitar 500 km/jam (138,8 m/s). Sebagai perbandingan, pesawat Boeing-777 yang digunakan sebagai pesawat komersial untuk penerbangan jarak jauh dapat mencapai kecepatan tertinggi sekitar 562 mil/jam atau sekitar 905 km/jam (251,3 m/s).

Kecepatan kereta Maglev yang sangat besar ini didukung oleh sistem penggerak yang cukup unik, tidak seperti kereta lain yang memanfaatkan motor listrik atau pambakaran bahan bakar, kereta Maglev memanfaatkan medan magnet yang diciptakan oleh kumparan listrik (elektromagnet) di dinding guideway untuk menggerakan kereta. Ketika kereta mengapung, listrik dipasok ke kumparan pada dinding guideway untuk menciptakan sebuah sistem medan magnet yang unik yang dapat menarik dan mendorong kereta sepanjang guideway. Sistem medan magnet yang unik ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Polaritas arus listrik yang dialirkan ke kumparan pada dinding guideway terus bergantian dengan tujuan untuk mengubah polaritas kumparan magnet pada guideway. Perubahan polaritas ini diatur sedemikian rupa sehingga medan magnet yang dihasilkan kumparan guideway yang terdapat di depan kereta menarik kereta ke depan, sementara medan magnet yang dihasilkan kumparan guideway yang terdapat di belakang kereta mendorong kereta ke depan. Peristiwa ini dapat dengan jelas kita lihat dari ilustrasi gambar diatas, dimana polaritas elektromagnet guideway yang terdapat di depan kereta selalu berlawanan dengan polaritas elektromagnet yang terdapat pada bagian depan kereta sehingga kereta ditarik kedepan, sedangkan polaritas elektromagnet guideway yang terdapat di belakang kereta selalu sama dengan polaritas elektromagnet yang terdapat pada bagian belakang kereta sehingga kereta didorong kedepan. Sistem penggerak seperti inilah yang menggerakan kereta maglev.

sumber 🙁http://science.howstuffworks.com/transport/engines-equipment/maglev-train.htm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *